Jumat, 06 Februari 2015

Untukmu yang Harus Aku Tinggalkan

Ada masanya ketika kita harus berhenti.
Bukan berarti kita kehilangan harapan.
Namun, karena ada sesuatu yang tidak bisa kita paksakan.

Pergi bukan berarti hilang
Yakinlah, ketika kau merasa begitu sepi,
hidupmu begitu hampa,
tak ada satupun yang ingin mendengarmu.
Aku selalu ada bersama mu,
tersembunyi di relung hatimu.
Aku tidak pernah benar-benar pergi
Panggillah aku,
Panggil aku sebagai orang yang kau sayang
Aku akan menenangkanmu.

Janji akan tetap menjadi janji.
Janji selalu ada untukmu, akan terus berjalan.
Mungkin tidak dengan kehadiran fisikku.
Namun, aku akan selalu menyebut namamu ditiap doaku.
Aku harap, doa itu bisa menjagamu, menenangkanmu, mengahangatkanmu.

Yakinlah,
Kau adalah yang pertama dalam segala hal.
Kau akan selamanya berada dalam hatiku.
Dan, aku berjanji padamu,
tidak akan bersama lelaki lain lagi.
Tidak ada ruang lagi untuk yang lain,
tiap sudut, tiap sisi hanya ada dirimu. Hanya dirimu.

Jika suatu saat,
kau menemukan perempuan lain diluar sana.
Bahagiakan dia, seperti kau membahagiakan aku dulu.
Indahkan dia, seperti kau mengindahkan aku dulu.
Jangan pedulikan aku,
Aku hanya bagian dari masa lalu-mu.

Tapi disini,
aku akan terus menunggumu.
Menunggu kau hadir, mengetuk pintu rumahku.
Menghalalkanku untuk bersamamu, menjadi pendamping hidupmu.



Untukmu yang harus aku tinggalkan, aku mencintaimu. . .

2009




Tidak ada komentar:

Posting Komentar